logo

Indonesia Tegaskan Komitmen Dorong Ekosistem Kekayaan Intelektual Inklusif dan Berkelanjutan di Sidang WIPO ke-66

Jumat, 18 Juli 2025

Jenewa, 17 Juli 2025 — Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan pernyataan penutup dalam rangkaian 66th Series of Meetings of the Assemblies of the Member States of the World Intellectual Property Organization (WIPO) di Jenewa, Swiss, dengan menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat ekosistem kekayaan intelektual (KI) global yang inklusif, seimbang, dan berorientasi pembangunan.

Dalam pidatonya, Menteri Ekraf menggarisbawahi bahwa kekayaan intelektual bukan hanya alat perlindungan, namun juga motor penggerak ekonomi kreatif dan digital yang berkelanjutan dan inklusif. “Kami ingin memastikan bahwa KI menjadi insentif, bukan hambatan, bagi para kreator dan pelaku usaha, khususnya di era ekonomi digital,” tegasnya.

Indonesia juga menyoroti keberhasilan penyelenggaraan side-event dan pameran bertajuk “Local Roots, Global Reach: Showcasing Indonesia’s Intellectual Properties” yang menampilkan kisah sukses pelaku kreatif lokal seperti komik Tahilalats, yang kini tampil di penerbangan dan kereta internasional.

Kegiatan ini menunjukkan bagaimana pemanfaatan kekayaan intelektual secara strategis dapat mendorong pengakuan global terhadap karya anak bangsa, sekaligus menjaga nilai-nilai budaya yang menjadi identitas Indonesia.

Menteri Ekraf turut menyampaikan perkembangan proyek Development Agenda (DA) on Creative Industries in the Digital Era, yang didukung oleh WIPO. Proyek ini telah memberikan pelatihan dan dukungan nyata bagi para kreator di Indonesia dalam menghadapi tantangan lanskap digital dan memperkuat kesadaran pentingnya manajemen kekayaan intelektual.

“Perjalanan Indonesia mencerminkan upaya kami dalam menjadikan KI sebagai bagian integral dari strategi pembangunan nasional,” tambahnya.

Mengakhiri pernyataannya, Menteri Ekraf menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan WIPO dan menyatakan kesiapan Indonesia untuk terus memperkuat kolaborasi lintas negara demi mendorong sistem kekayaan intelektual yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan komunitas global.

Sidang ke-66 WIPO ini mempertemukan negara-negara anggota untuk membahas arah kebijakan dan kerja sama dalam pengembangan sistem kekayaan intelektual dunia.*(sumber:ekraf.go.id)